Manfaat Tanaman Kecubung
Kecubung hidup di dataran rendah hingga dataran tinggi, menyukai tanah gembur dan subur yang kaya bahan organik. Tanaman ini dapat ditanam di tempat terbuka maupun sedikit terlindung. Sering tumbuh liar sebagai semak di hutan kecil atau bekas kebun.
Khasiat untuk Pengobatan:
1) Asma
Bagi orang dewasa, kecubung dapat dijadikan rokok yang dihisap penderita. Caranya bunga kecubung dikeringkan, dapat pula 2 daun kecubung dikeringkan. Daun atau bunga kecubung ini lantas dilinting, lalu dibakar dan dihisap seperti rokok. Obat ini sebaiknya tidak dihisap lebih dari 1 batang dalam waktu 6 jam, karena dapat menimbulkan ketagihan sehingga tidak cocok untuk anak-anak. Penderita asma yang masih muda atau anak-anak dapat menghirup uap bakaran daun atau bunga kecubung. Caranya sama seperti di atas, hanya setelah daun atau bunga dikeringkan, bahan tersebut lantas dibakar.
2) Bisul
Petiklah daun atau bunga kecubung. Tumbuk bahan tersebut. Tempelkan tumbukan bahan ini ke bisul yang sakit. Biasanya bisul akan segera matang dan sembuh.
3) Anus turun
Bagian batang dan daun tanaman direbus lalu dijadikan obat pencuci anus.
Kecubung (Datura metel L) selama ini dikenal sebagai tanaman yang berefek negatif. Tanaman yang bunganya berbentuk terompet ini kerap disalahgunakan untuk penghilang kesadaran atau sebagai zat pembius karena daun kecubung berkhasiat anestesi. Hal itu terutama karena tanaman ini mengandung metil kristalin yang mempunyai efek relaksasi pada otot lurik.
Karena bentuknya yang seperti terompet ditambah konotasi negatif, masyarakat Amerika dan Eropa kemudian menyebutnya sebagai devil trumpet. Penyalahgunaan tersebut sebenarnya berasal dari kebiasaan sebuah kelompok masyarakat di India yang menggunakan kecubung untuk membius korban persembahan bagi dewa.
Bersifat menenangkan Hingga kini, kecubung pun masih dianggap negatif. Padahal, anggapan tersebut tidak terlalu tepat karena tanaman ini juga memiliki nilai positif. Sejak dulu, masyarakat Tionghoa menggunakan kecubung sebagai obat selesma. Bisa jadi, efek pedas, pahit, dan menghangatkan inilah yang membuat kecubung dimanfaatkan untuk obat flu.
Di India, biji kecubung yang dihaluskan dan dicampur lemak menjadi obat luar bagi penderita impotensi. Selain itu, obat tersebut dipercaya mampu menambah daya tahan seksual. Manfaat lain dari kecubung, selain untuk mengatasi flu dan impotensi, juga baik untuk meredakan asma dan sakit gigi.
Dalam situs Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disebutkan bahwa kecubung mengandung senyawa kimia alkaloid. Senyawa alkaloid tersebut terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholinergik. Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina.
Seorang ahli tanaman obat, dr Setiawan Dalimartha, menjelaskan bahwa zat yang bermanfaat sebagai pereda asma adalah hipociamin dan skopolamin yang besifat antikholinergik. Efek dari zat tersebut sangat meringankan penderita asma.
Alkaloid dapat melebarkan kembali saluran pernapasan yang menyempit akibat serangan asma. Lalu, skopolamin juga mempunyai aktivitas depresan untuk susunan saraf pusat sehingga kerap digunakan sebagai obat antimabuk.
Harus hati-hati Yang perlu diperhatikan, penggunaan kecubung bisa berefek samping. Keracunan bisa saja terjadi. Menurut Endah Lasmadiwati, ahli tanaman obat dari Taman Sringanis Bogor, penggunaan daun kecubung yang hanya diremas dan ditempelkan pada dahi bisa membuat orang mabuk.
Itu sebabnya, kita harus sangat hati-hati dalam penggunaan kecubung. Paling tidak, berkonsultasilah dengan ahli tanaman obat atau dokter sebelum menggunakan ramuan kecubung.
Gejala keracunan yang biasanya timbul, terutama akibat zat atropin dan skolopamin, adalah mulut kering, sembelit, sensitif terhadap cahaya, dan sakit mata. Pemberian antasida umumnya digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.
Kecubung banyak dijumpai di daerah berhawa sejuk. Di beberapa daerah, kecubung dinamai dengan kucubung (Sunda) dan kacubung (Madura). Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu. Mahkota bunganya mirip terompet berwarna putih keunguan.
Kecubung berbunga putih dianggap paling beracun dibandingkan dengan jenis lain yang juga mengandung zat alkaloid. Maka dari itu, penggunaannya harus sangat hati-hati dan hanya terbatas sebagai obat luar.
Senyawa alkaloid ini terdapat di semua bagian tumbuhan kecubung, mulai dari akar, tangkai, daun, bunga, buah, hingga bijinya. Namun, kandungan terbesar terdapat pada akar dan biji. Bila keracunan ramuan kecubung, usahakan jangan sampai tertidur. Minumlah kopi yang keras dan jangan lupakan untuk menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.
Kecubung putih paling beracun karena mengandung sebatian alkaloid beladona. Kecubung mengandung alkaloid tropana yg bisa mematikan, seperti scopolamine, hyoscyamine, dan atropine, terutama dalam biji dan bunga.
BalasHapusSudah berabad-abad tanaman dari genus datura ini dipakai sebagai racun dan halusinogen. Dalam budaya tradisional, kecubung banyak dipakai untuk menghilangkan rasa nyeri dan terapi berbagai penyakit. Namun, sekitar 1990-2000-an di Amerika Serikat (AS) banyak anak muda sekarat karena mengonsumsi kecubung. Ada juga sejumlah laporan kematian warga yang mengonsumsi kecubung jenus Datura stramonium dan Datura ferox.
Di beberapa kawasan Eropa dan India, kecubung banyak dikenal sebagai sarana pembunuhan dan bunuh diri. Dari 1950–1965-an, Laboratorium Kimia Negara di Agra India menyelidiki 2.778 kasus kematian akibat kecubung. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS juga pernah melaporkan keracunan satu keluarga (enam orang) yang mengonsumsi sayur kecubung. Sementara di beberapa kawasan ada larang membeli, menjual, atau menanam kecubung.
Kecubung menjadi alat kejahatan terhadap penumpang di Tanah Air karena tanaman ini banyak tumbuh di kawasan pedesaan. Pelaku masih bisa dengan mudah mendapatkan tanaman ini di berbagai tempat. Belum ada larangan jual beli tanaman ini sebagaimana ganja atau opium.
Kecubung dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai keluhan penyakit, antara lain :
BalasHapus1. Rematik. Caranya, ambil daun dan bunga kecubung secukupnya, bawang merah secukupnya, dan jahe secukupnya. Tumbuk bahan-bahan tersebut sampai halus, tempelkan pada bagian yang sakit.
2. Sembelit. Caranya, ambil dua lembar daun kecubung lalu olesi dengan minyak kelapa dan kemudian dipanggang di atas api hingga daunnya layu. Daun yang telah dipanggang tempelkan di bagian bawah perut. Lakukan 2-3 kali sehari.
3. Asma. Caranya, ambil beberapa lembar daun kecubung lalu iris-iris halus. Hasil irisan dijemur hingga kering. Daun dibuat lintingan seperti rokok, lalu diisap seperti mengisap rokok.
4. Sakit pinggang. Caranya, ambil 5-10 lembar daun kecubung yang berbatang ungu dan kapur sirih secukupnya lalu tumbuk hingga halus. Tempelkan hasil tumbukan tersebut pada pinggang yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
5. Bengkak. Caranya, ambil satu lembar daun kecubung dan basahi dengan minyak kelapa kemudian dipanggang dan diremas-remas. Tempelkan pada bagian yang bengkak 2-3 kali sehari.
6. Encok. Caranya, ambil delapan lembar daun kecubung hitam, cuci bersih dan giling hingga halus kemudian diremas-remas bersama air kapur. Gosokkan ramuan tersebut pada bagian yang sakit dua kali sehari.
7. Eksim. Caranya, ambil kira-kira 25 gram daun kecubung, lalu tumbuk hingga halus, dan beri minyak kelapa secukupnya, lalu panaskan di atas api. Tempelkan ramuan tersebut pada eksim dan biarkan sampai beberapa saat.
8. Bisul. Caranya, ambil 5 lembar daun kecubung, lalu tumbuk hingga halus. Tempelkan ramuan tersebut pada bisul agar segera matang.
9. Radang anak telinga. Caranya, ambil 10 lembar daun kecubung, lalu cuci dan tumbuk hingga halus. Campur ramuan/gilingan daun tersebut dengan dua sendok makan minyak kelapa yang telah dihangatkan terlebih dahulu. Lalu, peras dan saring. Minyak perasan diteteskan pada anak telinga yang sakit, lakukan dua kali sehari sebanyak lima tetes.
10. Ketombe. Siapkan 7 lembar daun kecubung kering dan 5 sdm minyak kelapa. Masukan daun kecubung dan minyak kelapa kedalam botol, lalu tutup. Jemurlah dibawah terik matahari selama seminggu. Selanjutnya, oleskan minyak tersebut pada kulit kepala 2 kali sehari, pagi dan sore. Ulangi selama beberapa hari sampai ketombe hilang.
Salam..bole beritahu dimana nak dptkn daun kecubung di malaysia ni?
BalasHapusWaw banyak hasiat nya... Ya... Klo buat mabok' enak ga
BalasHapusdi desa saya tanaman kecubung bisa di maanfaatkan sebagai obat mewaraskan orang yang sakit jiwa karena sakit karena perempuan (bukan sakit akibat trauma)
BalasHapusterimakasih atas infonya tentang manfaat kecubung, ternyata banyak sekali manfaat dari kecubung ini.
BalasHapus