Pengobatan dan Perawatan Pneumonia

penyakit paru-paru, gejala infeksi paru paru
Pneumonia merupakan penyakit di mana paru-paru terkena infeksi. Infeksi tersebut bisa menyerang salah satu atau kedua paru-paru. Bila infeksi menyerang kedua paru-paru, maka disebut dengan pneumonia ganda.
Pneumonia atau radang paru adalah penyakit yg terlupakan. Padahal, berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia WHO tahun  2003, penyakit ini merupakan penyebab kematian balita terbanyak, di atas campak, rotavirus, tetanus dan hepatititis B.   

Penyakit ini disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae, bakteri yang memiliki lebih dari 90 tipe dan 11 di antaranya tergolong jenis berbahaya. Bakteri ini ditemukan pada tenggorokan dan rongga hidung anak dan orang dewasa sehat, mudah menyebar akibat terpercik ketika orang tersebut batuk, bersin atau berbicara.

Bila bayi terjangkit bakteri ini, maka bakteri akan hidup normal di dalam rongga hidung dan tenggorokannya. Namun, pada saat kondisi bayi turun atau baru sembuh dari penyakit, bakteri ini bisa menginfeksi.

Paru-paru merupakan organ penting pada sistem pernapasan. Udara yg mengandung oksigen disaring oleh paru-paru pada proses pernapasan. Oksigen tersebut diedarkan ke seluruh tubuh bersama dengan aliran darah yg dialirkan dari tabung pernapasan oleh alveolus. Kapiler atau pembuluh darah dikelilingi oleh kantung-kantung udara kecil yang disebut alveolus.

Udara pernapasan dipasok ke alveolus dan oksigen dilarutkan dalam darah. Dalam darah terjadi ikatan antara oksigen dengan hemoglobin yang disebut oksihemoglobin. Oksigen lalu diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel darah merah. Oksigen sangat penting bagi pembentukan energi dalam tubuh. Fungsi alveolus dapat terganggu ketika seseorang terkena penyankit pneumonia.

Pneumonia dapat menyebabkan paru-paru tidak berfungsi dengan baik karena infeksi dapat menghasilkan cairan yang menghalangi alveolus. Dengan begitu, kadar oksigen yang diedarkan oleh darah lebih rendah karena oksigen kurang mampu menembus paru-paru. Proses pernapasan bisa semakin terganggu bila kedua paru-paru terkena pneumonia.

Penyakit pneumonia tidak memandang usia, dari bayi, anak-anak, remaja hingga orang tua dapat terkena penyakit ini. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Ketika seseorang terkena flu, orang tersebut bisa berpeluang untuk terkena pneumonia. Hal ini dapat terjadi karena iritasi yang disebabkan oleh flu dapat membuat virus atau bakteri lebih mudah masuk ke dalam paru-paru yang nantinya dapat menimbulkan infeksi.

Bakteri atau virus penyebab pneumonia dapat mengakibatnkan kerusakan, yang parahnya tergantung pada kesehatan penderitanya. Bila penyebab pneumonia adalah bakteri, penderita dapat merasakan demam dengan suhu tinggi disertai menggigil. Bila pneumonia disebabkan oleh virus, maka akan berkembang lambat dan butuh waktu lama untuk mengusir virus penyebab pneumonia tersebut. Penderita juga dapat mengaami sakit kepala, sakit pada bagian dada, batuk dan sakit pada otot. Hal ini juga dapat membuat penderita mengalami sulit bernapas sehingga dapat bernapas dengan frekuensi cepat yang dapat membuatnya batuk dan mengeluarkan lendir.

Pengobatan Pneumonia
Pengobatan yang tepat dapat membuat penderitanya sembuh total. Pada pemeriksaan, dokter akan memeriksa paru-paru dengan menggunakan stetskop. Suara xang terdengar di stetoskop dapat membantu dokter menentukan apakah terkandung cairan atau tidak. Bila terdengar seperti berderak atau gelembung, maka hal ini bisa dijadikan indikasi bahwa seseorang terkena pneumonia. Seain itu, rontgen pada bagian dada juga diperlukan. Daerah putih yang merata menunjukkan adanya penumpukan cairan. Dengan melihat hasil rontgen, dokter dapat menentukan infeksi disebabkan oleh virus atau bakteri. Jika pneumonia disebabkan oleh bakteri, maka dokter dapat memberikan resep antiobiotik. Bila pneumonia disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak dapat bekerja. Obat yg diberikan adalah obat penurun demam dan batuk.

Perawatan Pneumonia
Penderita pneumonia memerlukan tidur dan istirahat yg cukup untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, penderita juga harus mencuci tangan secara teratur untuk mencegah kuman berbahaya.

Golongan berisiko:

  • Kanak-Kanak terutama pada usia lima tahun dan ke bawah
  • Dewasa terutama pada usia 65 tahun dan ke atas
  • Mempunyai tahap sistem ketahanan badan rendah seperti pembawa HIV/Aids
  • Penghidap masalah kesihatan yang kronik
  • Individu di kawasan sesak atau kotor
  • Masyarakat atau penduduk di kawasan tidak membangun atau miskin

Simptom
  • Demam panas
  • Batuk berkahak atau tanpa kahak
  • Sakit dada
  • Tidak selera makan
  • Bada meriang (rasa tidak sehat)
  • Sering merengek (bayi dan kanak-kanak)
  • Pernafasan laju atau tercungap-cungap
  • Sukar bernafas
  • Muntah
  • Cirit-birit

Antara langkah pencegahan

  • Menjalani gaya hidup sihat
  • Mengutamakan kebersihan diri
  • Mengamalkan penyusuan susu ibu
  • Elak di kawasan sesak
  • Menutup hidung ketika cuaca buruk.

0 comments:

Posting Komentar