Seorang pemuda sedang meminta maaf kepada pacarnya. karena ia memiliki emosi yang tinggi, sedikit-sedikit marah, pacarnya selalu memaafkannya..

Tetapi karena hal itu sering terjadi, sambil membawa pria tsb kepada sebuah tembok, Sang gadis berkata : "Aku bisa memaafkanmu, dan mulai skarang, jika kamu marah, pakulah 1 buah paku pada dinding ini"

Hal itu berjalan sampai paku di dinding tsb penuh, pemuda itu pun berkata, "Dinding ini sudah penuh, aku tak bisa memakunya lagi"

Sang gadis membalas, "Sekarang coba cabutlah paku2 yang sudah kau pasang itu"..
Setelah paku dicabut, gadis itu pun berkata:
"Paku itu adalah kemarahanmu dan kata2mu yg menyakiti hatiku, dan dinding ini hatiku, setiap kau marah, kau memaku 1 paku dihatiku, dan saat kau meminta maaf, kau mencabut paku itu, tetapi kau bisa lihat, dinding yang sudah dipaku, meninggalkan bekas, meskipun kamu coba menambalnya, tidak akan kembali seperti dulu.."

Kesimpulan:
"Oleh karena itu, jagalah kata2mu, baik kepada pasanganmu, keluarga, maupun teman2mu..

Emosi Menumpuk Bekas Luka Hati

Dari pinggir kaca nako, di antara celah kain gorden, saya melihat lelaki itu mondar-mandir di depan rumah. Matanya berkali-kali melihat ke rumah saya.Tangannya yang dimasukkan ke saku celana, sesekali mengelap keringat di keningnya.

Dada saya berdebar menyaksikannya. Apa maksud remaja yang bisa jadi umurnya tak jauh dengan anak sulung saya yang baru kelas 2 SMU itu? Melihat tingkah lakunya yang gelisah, tidakkah dia punya maksud buruk dengan keluarga saya? Mau merampok? Bukankah sekarang ini orang merampok tidak lagi mengenal waktu? Siang hari saat orang-orang lalu-lalang pun penodong bisa beraksi, seperti yang banyak diberitakan koran.

Atau dia punya masalah dengan Yudi, anak saya? Kenakalan remaja saat ini tidak lagi enteng. Tawuran telah menjadikan puluhan remaja meninggal. Saya berdoa semoga lamunan itu salah semua. Tapi mengingat peristiwa buruk itu bisa saja terjadi, saya mengunci seluruh pintu dan jendela rumah. Di rumah ini, pukul sepuluh pagi seperti ini, saya hanya seorang diri. Kang Yayan, suami saya, ke kantor. Yudi sekolah, Yuni yang sekolah sore pergi les Inggris, dan Bi Nia sudah seminggu tidak masuk. Jadi kalau lelaki yang selalu memperhatikan rumah saya itu menodong, saya bisa apa? Pintu pagar rumah memang terbuka. Siapa saja bisa masuk. Tapi mengapa anak muda itu tidak juga masuk?

Tidakkah dia menunggu sampai tidak ada orang yang memergoki? Saya sedikit lega saat anak muda itu berdiri di samping tiang telepon. Saya punya pikiran lain. Mungkin dia sedang menunggu seseorang, pacarnya, temannya, adiknya, atau siapa saja yang janjian untuk bertemu di tiang telepon itu. Saya memang tidak mesti berburuk sangka seperti tadi.

Tapi dizaman ini, dengan peristiwa-peristiwa buruk, tenggang rasa yang semakin menghilang, tidakkah rasa curiga lebih baik daripada lengah? Saya masih tidak beranjak dari persembunyian, di antara kain gorden, di samping kaca nako. Saya masih was-was karena anak muda itu sesekali masih melihat ke rumah saya.
Apa maksudnya?
Ah, bukankah banyak pertanyaan di dunia ini yang tidak ada jawabannya. Terlintas di pikiran saya untuk menelepon tetangga. Tapi saya takut jadi ramai. Bisa-bisa penduduk se-kompleks mendatangi anak muda itu. Iya kalau anak itu ditanya-tanya secara baik, coba kalau belum apa-apa sudah ada yang memukul.

Tiba-tiba anak muda itu membalikkan badan dan masuk ke halaman rumah. Debaran jantung saya mengencang kembali. Saya memang mengidap penyakit jantung. Tekad saya untuk menelepon tetangga sudah bulat, tapi kaki saya tidak bisa melangkah. Apalagi begitu anak muda itu mendekat, saya ingat, saya pernah melihatnya dan punya pengalaman buruk dengannya. Tapi anak muda itu tidak lama di teras rumah. Dia hanya memasukkan sesuatu ke celah di atas pintu dan bergegas pergi. Saya masih belum bisa mengambil benda itu karena kaki saya masih lemas.

Saya pernah melihat anak muda yang gelisah itu di jembatan penyeberangan, entah seminggu atau dua minggu yang lalu. Saya pulang membeli bumbu kue waktu itu. Tiba-tiba di atas jembatan penyeberangan ada yang menabrak, saya hampir jatuh. Si penabrak yang tidak lain adalah anak muda yang gelisah dan mondar-mandir di depan rumah itu, meminta maaf dan bergegas mendahului saya.

Saya jengkel, apalagi begitu sampai di rumah saya tahu dompet yang disimpan di kantong plastik, disatukan dengan bumbu kue, telah raib. Dan hari ini, lelaki yang gelisah dan si penabrak itu ternyata setelah saya cek telah menaruh dompet saya yang hilang kemaren tsb melalui celah di atas pintu.
Oh.., berarti memang pemuda tsb yang mencopet dompet saya, dan ternyata hari ini dia telah mengembalikan dompet saya lewat celah di atas pintu tadi.

Setelah saya periksa, uang tiga ratus ribu lebih, cincin emas yang selalu saya simpan di dompet bila bepergian, dan surat-surat penting, tidak ada yang berkurang. Lama saya melihat dompet itu dan melamun.

Seperti dalam dongeng. Seorang anak muda yang gelisah, yang siapa pun saya pikir akan mencurigainya, dalam situasi perekonomian yang morat-marit seperti ini, mengembalikan uang yang telah digenggamnya. Bukankah itu ajaib ?......, seperti dalam dongeng. Atau hidup ini memang tak lebih dari sebuah dongengan ?

Bersama dompet yang dimasukkan ke kantong plastik hitam itu saya menemukan surat yang dilipat tidak rapi. Saya baca surat yang berhari-hari kemudian tidak lepas dari pikiran dan hati saya itu. Isinya seperti ini:

"Ibu yang baik, maafkan saya telah mengambil dompet Ibu. Tadinya saya mau mengembalikan dompet Ibu saja, tapi saya tidak punya tempat untuk mengadu, maka saya tulis surat ini, semoga Ibu mau membacanya.

Sudah tiga bulan saya berhenti sekolah, Bapak saya di-PHK sehingga tidak mampu membayar uang SPP yang berbulan-bulan sudah nunggak. Karena kemampuan keluarga yang minim itu saya berpikir tidak apa-apa saya sekolah sampai kelas 2 STM saja. Tapi yang membuat saya sakit hati, Bapak kemudian sering mabuk dan ikut judi buntut yang beredar sembunyi- sembunyi itu.

Adik saya yang tiga orang, semuanya keluar sekolah. Emak berjualan goreng- gorengan yang dititipkan di warung-warung. Adik- adik saya membantu mengantarkannya. Saya berjualan koran, membantu-bantu untuk beli beras. Saya sadar, kalau keadaan seperti ini, saya harus berjuang lebih keras. Saya mau melakukannya. Dari pagi sampai malam saya bekerja. Tidak saja jualan koran, saya juga membantu nyuci piring di warung nasi dan kadang (sambil hiburan) saya ngamen.

Tapi uang yang pas-pasan itu (Emak sering gagal belajar menabung dan saya maklum), masih juga diminta Bapak untuk memasang judi kupon gelap. Bilangnya nanti juga diganti kalau angka tebakannya tepat. Selama ini belum pernah tebakan Bapak tepat. Lagi pula Emak yang taat beribadah itu tidak akan mau menerima uang dari hasil judi, saya yakin itu.

Ketika Bapak semakin sering meminta uang kepada Emak, kadang sambil marah-marah dan memukul, saya tidak kuat untuk diam. Saya mengusir Bapak. Dan begitu Bapak memukul, saya membalasnya sampai Bapak terjatuh-jatuh. Emak memarahi saya sebagai anak yang tidak berbakti pada orang tua. Saya sakit hati. Saya bingung. Mesti bagaimana saya?

Saat Emak sakit dan Bapak semakin menjadi-jadi dengan judi buntutnya, sakit hati saya semakin menggumpal, tapi saya tidak tahu sakit hati oleh siapa. Hanya untuk membawa Emak ke dokter saja saya tidak sanggup. Bapak yang semakin sering tidur entah di mana, tidak perduli. Hampir saya memukulnya lagi. Di jalan, saat saya jualan koran, saya sering merasa punya dendam yang besar tapi tidak tahu dendam oleh siapa dan karena apa.

Emak tidak bisa ke dokter. Tapi orang lain bisa dengan mobil mewah melenggang begitu saja di depan saya, sesekali bertelepon dengan handphone. Dan di seberang stopan itu, di warung jajan bertingkat, orang-orang dengan gampang dapat mengeluarkan uang ratusan ribu hanya untuk sekali makan.

Maka tekad saya, Emak harus ke dokter. Karena dari jualan koran tidak cukup, saya merencanakan untuk mencopet. Berhari-hari saya mengikuti bus kota, tapi saya tidak pernah berani menggerayangi saku orang. Keringat dingin malah membasahi baju. Saya gagal jadi pencopet. Dan begitu saya melihat orang-orang belanja di toko, saya melihat Ibu memasukkan dompet ke kantong plastik. Maka hari itu saya ikuti Ibu. Di atas jembatan penyeberangan , saya pura-pura menabrak Ibu dan cepat mengambil dompet. Saya gembira ketika mendapatkan uang 300 ribu lebih. Saya segera mendatangi Emak dan mengajaknya ke dokter.

Tapi Ibu……, Emak malah menatap saya tajam. Dia menanyakan, dari mana saya dapat uang.

Saya sebenarnya ingin mengatakan bahwa itu tabungan saya, atau meminjam dari teman. Tapi saya tidak bisa berbohong. Saya mengatakan sejujurnya,

Emak mengalihkan pandangannya begitu saya selesai bercerita. Di pipi keriputnya mengalir butir-butir air. Emak menangis. Ibu……, tidak pernah saya merasakan kebingungan seperti ini. Saya ingin berteriak. Sekeras-kerasnya. Sepuas-puasnya. Dengan uang 300 ribu lebih sebenarnya saya bisa makan-makan, mabuk, hura-hura. Tidak apa saya jadi pencuri. Tidak perduli dengan Ibu, dengan orang- orang yang kehilangan. Karena orang-orang pun tidak perduli kepada saya. Tapi saya tidak bisa melakukannya. Saya harus mengembalikan dompet Ibu. Maaf."

Surat tanpa tanda tangan itu berulang kali saya baca. Berhari-hari kemudian saya mencari-cari anak muda yang bingung dan gelisah itu. Di setiap stopan tempat puluhan anak-anak berdagang dan mengamen. Dalam bus-bus kota. Di taman-taman. Tapi anak muda itu tidak pernah kelihatan lagi. Siapapun yang berada di stopan, tidak mengenal dan melihat lagi anak muda itu ketika saya menanyakannya.

Lelah mencari, di bawah pohon rindang, saya membaca dan membaca lagi surat dari pencopet itu. Surat sederhana itu membuat saya tidak tenang. Ada sesuatu yang mempengaruhi pikiran dan perasaan saya. Saya tidak lagi silau dengan segala kemewahan. Ketika Kang Yayan membawa hadiah-hadiah istimewa sepulang kunjungannya keluar Negeri, saya tidak segembira biasanya.

Saya malah mengusulkan oleh-oleh yang biasa saja. Kang Yayan dan kedua anak saya mungkin aneh dengan sikap saya akhir-akhir ini. Tapi mau bagaimana lagi ?,…. hati saya tidak bisa lagi menikmati kemewahan. Tidak ada lagi keinginan saya untuk makan di tempat-tempat yang harganya ratusan ribu sekali makan, baju-baju merk terkenal seharga jutaan, dan sebagainya. Saya menolaknya meski Kang Yayan bilang tidak apa
sekali-sekali.

Saat saya ulang tahun, Kang Yayan menawarkan untuk merayakan di mana saja. Tapi saya ingin memasak di rumah, membuat makanan, dengan tangan saya sendiri. Dan siangnya, dengan dibantu Bi Nia, lebih seratus bungkus nasi saya bikin. Diantar Kang Yayan dan kedua anak saya, nasi-nasi bungkus dibagikan kepada para pengemis, para pedagang asongan dan pengamen yang banyak di setiap stopan.

Di stopan terakhir yang kami kunjungi, saya mengajak Kang Yayan dan kedua anak saya untuk makan bersama. Diam-diam air mata mengalir dimata saya.

Anak saya Yuni menghampiri saya dan bilang, "Mama, saya bangga jadi anak Mama." Dan saya ingin menjadi Mama bagi ribuan anak-anak lainnya.

CERITA IBU DAN PENCOPET

INI ADALAH KISAH TENTANG GAMBARAN HIDUP KITA..., smoga menginspirasi dan memotivasi pemirsa..

Suatu hari hidup seorang lelaki yang bekerja membawa air dengan bejana dari sungai menuju rumahnya. Si lelaki memiliki 2 bejana yang selalu dipikulnya dibahunya. Namun salah satu bejananya ada yang retak dan tidak pernah mampu membawa air secara utuh sampai ke rumah. Bejana yang retak itu selalu ia bawa disebelah kiri dan bejana yang masih sempurna selalu ia bawa disebelah kanan. Si bejana retak merasa tidak berguna dan hanya bisa menyusahkan si lelaki.
Hingga suatu hari saat si lelaki sedang berjalan menuju ke rumah setelah mengambil air dari sungai, si bejana retak berkata pada si lelaki :
"Mengapa kau tak membuangku saja? Aku tak berguna, aku hanya bisa menyusahkanmu dan mengurangi air dalam bejana ini saja" kata si bejana
"Mengapa kau berkata seperti itu bejana retak? Aku masih membutuhkanmu dan akan selalu membutuhkanmu." Jawab si lelaki.
"Namun aku tak sempurna, kau selalu mengisi aku dengan air yang penuh namun air itu selalu menetes melewati retakan yang ada ditubuhku sehingga air yang aku tampung tak pernah utuh sampai di rumah. Oh... betapa aku tidak berguna !".
Mendengar ucapan si bejana retak, si lelakipun tersenyum. Kemudian ia berkata pada si bejana retak :
"Tahukah kau bejana retak, kau telah membantu pekerjaanku yang lain. Lihatlah jalan yang kita lalui ini, disebelah kiri disepanjang jalan betapa indahnya hamparan bunga berwarna-warni. Bunga-bunga itu mampu membuat dunia menjadi berwarna. Indah sekali bukan?".
"Aku tak menyadarinya selama ini. Dari mana asal bunga-bunga itu? Mengapa hanya sebelah kiri saja yang ditumbuhi bunga? Mengapa sebelah kananmu gersang dan tandus? kata sang bejana.
Lalu si lelakipun menjawab "Dengar, bunga-bunga itu aku yang menanamnya. Setiap hari aku sebarkan benih bunga di sepanjang jalan disebelah kiriku. Lihatlah bunga-bunga itu tumbuh dengan suburnya. Itu semua kau yang menyiramnya. "
"Kau bercanda? Aku tak pernah melakukan apapun?" Jawab si bejana retak.
"Sadarkah kau, setiap hari kau meneteskan air dari retakan-retakan tubuhmu dan air itu tak sengaja menyirami benih-benih bunga yang aku sebarkan. Ya, itu semua kau yang menyiramnya bejana. Lihat betapa bergunanya dirimu, bukan hanya untuk diriku, namun juga untuk alam ini dan untuk orang-orang yang menikmati indahnya bunga ini." Jawab si lelaki. Mendengar perkataan si lelaki, bejana retakpun menyadari bahwa menjadi tak sempurna bukan berarti tak berguna.
Bejana retak itu ibarat hidup kita. Lelaki pembawa bejana adalah Sang Pencipta. Menjadi tak sempurna bukan berarti hanya bisa menyusahkan orang lain saja. Menjadi tak sempurna bukanlah suatu cobaan atau hukuman. Namun adalah jalan untuk meningkatkan kualitas diri. Selama kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya ke tangan Sang Pencipta, maka kita sanggup dipakai untuk menyatakan Kebesaran dan Kemuliaan-Nya.









TENTANG GAMBARAN HIDUP KITA

-=[| ۵ ARTI HARI LAHIRMU ۵ |]=-

1. SENIN = BUNGA
Bunga biasanya disukai orang karena keindahannya. Begitu juga yang lahir pada hari senin ini, lebih cenderung mementingkan penampilan lahiriah. Di manapun berada dia selalu tampil rapi dan prima. Jadi ngga heran kalau banyak orang yang menyukainya.
Kekurangannya adalah sering membanggakan diri dan keras kepala, tapi si bunga ini juga murah hati lho.

2. SELASA = API
Orang yang lahir pada hari selasa mempunyai jiwa sosial yang tinggi. Suka menolong tanpa membeda-bedakan orang. Dia juga sangat setia dan susah untuk jatuh cinta.
Kalau jadi doinya jangan coba2 deh menipu atau menghianatinya. Karena dia bakal cepat naik pitam dan gaya marahnya jelek, suka membesar-besark­an masalah.

3. RABU = DAUN
Mereka yang lahir pada hari ini mempunyai sifat pendiam, kepribadiannya tenang, berwibawa dan ramah tamah. Kalau kamu mengenalnya lebih dekat baru kelihatan kalau dia sangat menyenangkan. Tapi sayangnya dia cepat terbawa arus. Dan juga gampang percaya pada omongan orang yang belum tentu benar, dia paling anti diperintah tapi sayang pada keluarga.

4. KAMIS = ANGIN
Angin selalu bertiup kemanapun tanpa rasa lelah, begitu juga yang lahir pada hari kamis ini, adalah orang yang tidak murah menyerah, semangat kerjanya tinggi, tekun dan giat berlatih. Tapi dia tidak betah dirumah. Cuma dia kadang-kadang seperti pepatah "bagaikan kacang lupa pada kulitnya," yaitu suka lupa diri dan terkenal banyak omong dan curiganya berlebihan. Sifatnya yang bisa diacungkan jempol adalah : tidak pernah dendam.

5. JUMAT = AIR
Air itu tenang, menyejukkan dan membawa kesegaran, tapi juga dapat dahsyat bagaikan ombak laut. Yang lahir pada hari Jumat ini terkenal agak pendiam, tapi bukan berarti bodoh karena dia berprinsip lebih baik diam dari pada berbicara yang tidak ada gunanya. Wibawanya sangat besar dan tidak heran kalau dia terkenal dan dikagumi. Tapi dia egois, keras kepala, suka membanggakan diri dan semua kemauannya harus dituruti.

6. SABTU = BUMI
Yang lahir pada hari sabtu ini punya fisik yang kuat, berpendirian kuat, kokoh dan tegar. Cita-citanya tinggi dan sangat murah hati.
Dia tidak akan segan-segan memberi apapun yang dia punya, asal itu dapat menolong orang.
Kekurangannya dia ingin selalu menguasai atau memiliki apa yang dia suka, agak egois dan sombong. Tapi dia tidak cepat putus asa dan selalu berusaha
terus.

7. MINGGU = MEGA
Biasanya orang yang lahir pada hari Minggu mempunyai banyak teman, pergaulannya luas seperti luasnya mega.
Selalu ramah pada setiap orang dan terkenal gigih dalam bekerja. Tapi kekurangannya, dia sering berlarut-larut dalam kesedihan dan segala kemauannya harus dituruti, kalau tidak dituruti ?
Dia akan berusaha mendapatkannya dengan cara apapun.
Soal cinta dia selalu setia dan bukan tipe gampangan.
***
( Just For Fun )

Nah,, Kalo kamu lahir hari apa sob ?

ARTI HARI LAHIR

Dalam hal merawat sang buah hati yang paling sulit itu adalah mengetahui kondisi sang bayi itu sakit atau tidak.
Pasalnya kita tidak bisa mengetahui apa yang buah hati kita rasakan. Hal tersebut juga terjadi karena  sang buah hati belum bisa berkomunikasi dan hanya akan menangis.
Jadi kita hanya bisa mengAndalkan pada reaksi tubuh mereka, dan untungnya bayi selalu memberikan tanda-tanda bila ia sedang merasa tidak sehat.
Tanda tanda itu dapat sangat nyata atau kurang nyata. Demam atau dingin, muntah dan biduran adalah beberapa tanda yang nyata yang bisa kita ketahui.
Tanda yang kurang nyata antara lain menjadi pasif atau cengeng atau rewel, tidak tertarik dengan apa yang terjadi di sekelilingnya, berkurangnya selera makan atau tidak buang air besar dalam beberapa hari.

Berikut ini adalah tanda-tanda jika sang buah hati Anda sedang sakit:
Kulit kuning (jaundice)
Bila kulit sang buah hati Anda menguning, segeralah hubungi dokter, karena kondisi ini biasa muncul pada bayi yang baru saja lahir dan menAndakan liver bayi tidak berfungsi dengan baik.
 
Perubahan selera makan
Jika sang buah hati Anda berkali kali menolak makan atau tidak selera makan, segeralah hubungi dokter.
 
Perubahaan mood
Jika sang buah hati Anda menjadi pasif atau menjadi cengeng atau rewel dan sulit untuk detenangkan, segeralah hubungi dokter.
 
Tubuh terasa panas atau dingin
Jika tubuh sang buah hati terasa panas atau dingin itu biasanya reaksi tubuh terhadap infeksi. Dan salah satu cara yang paling baik dalam mengukur suhu tubuh bayi adalah memakai thermometer rektal atau oral yang ditempatkan di dubur atau mulut sang bayi.
Bila temperaturnya lebih dari 38′ C  berarti sang buah hati Anda sedang demam. Bila sang buah hati Anda 3 bulan dan demam, apalagi diiringi dengan gejala lainnya seperti biduran, segeralah hubungi dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
 
Muntah dan diare
Muntah dan diare atau mencret ini biasanya disebabkan oleh infeksi, masalah pencernaan dan penyakit lainnya. Keduanya penyakit ini sangatlah berbahaya untuk sang buah hati Anda.
Kedua penyakit ini sangatlah berbahaya bagi bayi karena dehidrasi, tanda tanda bayi yang dehidrasi adalah tidak mengompol atau pipis dalam waku enam jam atau lebih, menangis tanpa mengeluarkan air mata dan mulutnya tidak berliur.
Hal ini akan membuat sang buah hati Anda menjadi lemah, sangat mengantuk dan sulit untuk dibangunkan. Jika terjadi gejala sperti yang disebutkan tadi segeralah membawanya ke dokter untuk ditangani lebih lanjut.
 
Masalah telinga
Jika sang buah hati Anda cengeng atau rewel , demam, dan suka menarik atau menekan-nekan telinganya, dia mungkin terkena infeksi telinga.
Infeksi telinga adalah hal yang umum pada bayi dan hal ini tidak terlalu berbahaya, namun tetap Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan antibioatik untuk sang buah hati Anda. Jika malaha infeksi telinga ini tidak ditangani bisa menyebabkan maslah pada pendengar yang permanen.
 
Biduran atau ruam
Jika sang buah hati Anda mengalami biduran atau ruam yang luas segeralah hubungi dokter terutama jiga di ikuti gejala demam.
 
Sulitnya buang air besar
Jika sang buah hati Anda sulit buang air besar segeralah hubungi dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya bayi memiliki kebiasaan buang air besar sendiri, ada yang setiap hari dia buang air besar, dan ada juga yang hanya beberapa hari sekali. Jika sang buah hati Anda tidak buang air besar sesuai pada pola biasanya itulah yang patut kita waspadai.
 
Masalah mata
Jika salah satu mata atau kedua dari mata sang buah hati Anda memerah atau mengeluarkan kotoran jika dalam bahasa jawa itu “ketapan”, maka periksalah ke dokter.
 
Jatuh atau terbentur pada bagian kepala
Setiap bayi pasti pernah merasakan jatuh, semakin ia besar, semakin sering ia jatuh. Jadi bagaimanapun Anda harus berhati-hati untuk menjaganya.
Jika ia jatuh dari kurasi yang tinggi atau terlepas dari gendongan Anda, Anda harus mengecek kondisi kesehatannya dalam 24 jam. Dan bila ia mengangis setelah jatuh, itu tandanya lukanya tidak terlalu serius.
Segeralah bawa sang buah hati Anda ke doter bila dia mulai terlihat lemah atau bingung, sulit menggerakkan anggota badannya, mengalami mimisan, focus matanya menjadi bersilangan, ukuran pupil tidak sama, atau sampai muntah muntah, sering menangis jika salah satu bagian tubuhnya tertentu disentuh.

Tanda Jika Anak Anda Sakit

Barangkali Anda menyangka bahwa status atau postingan facebook adalah sesuatu yang tidak berpengaruh apa-apa selain dibaca orang, dikomentari, di-like. Anggapan seperti ini tentu saja terlalu naif. Dari ribuan teman yang membaca status Anda, apakah Anda pikir semuanya orang baik-baik? Anda tidak akan pernah tahu siapa saja mereka, bukan? Bisa saja salah satu dari mereka adalah perampok, anggota militan FPI, pemerkosa, atau bahkan pembunuh berantai.

Ingat pepatah Bang Napi, tidak? Bahwa tindak kejahatan ada bukan karena niat pelakunya melainkan karena kesempatan. Untuk meminimalisir kesempatan tersebut, ada beberapa hal yang harus Anda hindari ketika memposting sesuatu di facebook:

1. Situasi Terkini
"Duh sepi banget di rumah, ga ada siapa-siapa."

Mungkin dengan membuat status seperti itu Anda berpikir akan ada seorang pangeran tampan atau peri baik hati yang tiba-tiba datang untuk menemani. Tidak, Anda justru sedang mengundang seorang perampok atau pemerkosa datang ke rumah dan menghabisi Anda.

2. Foto rumah
Ya, Anda boleh saja memerkan rumah tipe 72 Anda dan dua mobil yang ada di garasi. Ya, Anda boleh saja memperlihatkan ruang tamu Anda yang bergaya minimalis atau dirancang oleh desainer interior ternama. Tapi tahukah Anda bahwa penjahat-penjahat terorganisir harus bekerja keras untuk mendapatkan situasi rumah korbannya lalu tiba-tiba Anda memberikan informasi itu kepada mereka secara cuma-cuma?

Well, para penjahat itu harus berterima kasih kepada Anda karena tidak usah bersusah payah mencari tahu di mana letak pintu masuk dan pintu keluar, ada berapa jendela di rumah dan kunci macam apa yang mengamannkannya, berapa tinggi dan jenis pagar yang melindungi rumah Anda.

3. Liburan Sekeluarga
"Akhirnyaaaa … setelah ribet ngurus pasport, kami sekeluarga bisa berlibur ke Paris."

Oke, Paris. Cukup mengesankan. Teman-teman FB Anda senang karena Anda sekeluarga senang. Beberapa dari mereka meminta oleh-oleh, dan beberapa dari mereka mengecek keadaan rumah yang kosong lalu memindahkan semua barang berharga ke atas truk.

Jadi setelah membuat status tolol seperti itu, pastikan Anda sekeluarga bersenang-senang dulu di tempat liburan.

4. Lokasi Detail
"Capek abis meeting, saatnya rebahan di kamar hotel yang nyaman. Kapan lagi coba nginep di Hotel Hilton Bandung yang masih baru itu, dibiayi kantor, dapet kamar president suite pula?"

Kalau Anda cuma pegawai kantor biasa, mungkin itu tak akan berpengaruh apa-apa. Tapi bagaimana jika kebiasaan seperti itu terbawa sampai ketika Anda menjadi pejabat atau diretur Bank Indonesia atau jadi menteri? Hellow? Kenapa tidak sekalian saja titipkan kunci kamar duplikat hotel di resepsionis supaya pembunuh bayaran bisa masuk dengan senang hati ke kamar Anda?

5. Informasi medis
Apa yang ada di dalam riwayat medis Anda, tetaplah berada di situ. Cukup Anda dan dokter Anda yang tahu.

6. Foto Anak
Siapa sih orang tua yang tidak bangga dengan buah hatinya? Salah satu bentuk kebanggaan itu diaktualisasikan melalui postingan foto-foto disertai dengan keterangan seperti; 'Ini my baby lagi di sekolah. Lucu, kan?', 'Najwa itu emang ga bisa diganggu kalau lagi main di taman seperti ini', dll.

Memang sih, anak Anda unyu-unyu. Dengan pamer seperti itu barangkali juga Anda merasa telah menjadi orang tua teladan. Ya, orang tua teladan yang memberikan kesempatan dan informasi detail kepada penculik anak-anak.

7. Dokumen Pribadi
KTP, ijazah, SIM, atau dokumen pribadi lainnya. Walaupun misalnya Anda lulusan S3 dari universitas ternama, jangan pernah mempostinnya di FB atau situs lain. Kenapa? Apalagi kalau tidak karena rentan pemalsuan ijazah? KTP? Alah, siapa sih yang mau memalsukan KTP orang? Tidak, tidak akan ada yang memalsukan KTP, paling-paling KTP Anda digunakan untuk membobol akun FB Anda.

Cermat dengan Akun Facebook

Dalai lama pernah berkata:

"Jika harus memilih antara agama dan kasih sayang, pilihlah kasih sayang"

"Agamaku sederhana sekali, agamaku kebajikan"

"Jika sains membuktikan kebenaran dan ajaran Buddha salah, maka tinggalkan Buddha, pilihlah sains"

"Agama yang terbaik itu adalah agama yang membuat kamu berpikir bijaksana dan selalu memancarkan kebaikan dari dirimu buat mahluk lain, saya tak pernah bilang ajaran Buddha yang terbaik"

Kesaksian Buddhis

Suatu hari sy didatangi tiga orang mbak-mbak...

Mbak: Kami dr petugas survey ingin berbincang,rokok apa yang paling enak menurut anda?

Sy: Maaf mbaknya dari perusahaan rokok apa ya? (sy lihat bajunya juga tanpa atribut merk rokok)

Mbak: Kami dari tim survey independent (netral dan tidak memihak -red mas, ditugaskan untuk mensurvey selera pasar tentang produk rokok.

Sy: 0oo....kami suka semua mbak, kecuali rokok merk 'ngebul'.

Mbak: Emang kenapa mas dengan rokok 'ngebul'?

Sy: Bisa bikin tenggorokan gatel mbak dan batuk2,pokoknya saya muak dengan rokok merk itu.

Mbak: Sesekali pernah beli rokok 'ngebul' mas?

Sy: 0oo tidak mbak,kalo terpaksapun mending gak merokok sekalian.

Mbak: Oke trims waktunya mas,,ini ada sedikit bingkisan untuk anda berisi gelas cantik dan t-shirt dari PT.ngebul. :)

Sy: hahhh....$#@&%$#%^#@$@&()(*&

Perhatikan apa yg terjadi jika dari awal si mbak menyebut dari PT. Ngebul??

Jawaban koresponden tentu akan berbeda, koresponden pasti tidak akan jujur, tidak objektif dan pasti berbohong.. hehe..

Jika anda ingin mendapat fakta/kebenaran anda harus menjadi orang yang netral dan tidak memihak,meski jawabannya terkadang sangat menyakitkan bagi anda.. ha ha haha..
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Meraih Jawaban Obyektif